Jumat, 18 April 2008

PAUD

Kasus Pembelajaran 1
Ibu Herlina seorang guru yang mengajar di SD Bunga Bangsa yang berlokasi pinggiran kota Jakarta. Bu Herlina mengajar di kelas VI. Pada hari itu, Bu Herlina menyajikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pembelajaran tersebut siswa diharapkan dapat menjelaskan isi puisi. Kompetensi atau tujuan pembelajaran tersebut diangkat oleh Bu Herlina dari kurikulum yang berlaku.
Setelah menenangkan kelas dan menginformasikan tujuan pembelajaran kepada para siswa, Bu Herlina memasang poster yang berisi puisi di papan tulis. Berikut ini puisi yang dipasang Bu Herlina di papan tulis.
Doa Seorang Tukang Becak
oleh: Anita
Tuhanku yang maha kuasa
Tuhanku yang maha pemurah
Tuhanku yang maha penyayang
Kabulkan doaku ini
Permintaanku tidak banyak
Hanya:
Berikanlah rahmat perlindunganMu kepadaku
Agar besok becakku tidak ditangkap
Sebab bila becakku tertangkap
Anak istriku makan apa?
Semoga Kau mengabulkan doaku ini.
Amin.

Setelah itu Bu Herlina melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada para siswa sebagai berikut. “Siapa diantara kalian yang suka naik becak? Siapa yang punya pengalaman naik becak? Bagaimana menurut kamu seorang tukang becak itu?” Pada kegiatan ini Bu Herlina berusaha mendekatkan atau memperkenalkan siswa pada kehidupan seorang tukang becak. Siswa kelihatan antusias mendengarkan Bu Herlina menerangkan suka duka kehidupan tukang becak.
“Itu puisi tentang tukang becak kan Bu?” Tanya Kiki, salah seorang anak yang paling aktif di kelas itu. “Iya, ini puisi tentang doa seorang tukang becak” Jawab Bu Herlina. “Disalin ya Bu?” Tanya Kiki lagi. “Jangan disalin dulu. Kalian baca terlebih dulu, pahami isinya, kalau ada kata yang tidak dimengerti maksudnya boleh kalian tanyakan.” Kata Bu Herlina.
“Gampang Bu, isinya kan tukang becak yang sedang meminta atau berdoa kepada Tuhan.” Kata Lala, seolah menunjukkan kemampuannya kepada bu guru. Belum sempat Bu Lina (panggilan terhadap Bu Herlina) merespon tuturan Lala, Adrian telah meresponnya terlebih dulu. “Sok pinter kamu.” “Emang, tanya aja sama Bu guru, Iya kan Bu tukang becak yang sedang berdoa?” Lala langsung menanggapi olok-olok Andrian. Suasana kelas menjadi riuh.
“Sudah-sudah jangan ribut. Baca dalam hati puisi ini, silakan tanyakan kalau ada yang tidak dimengerti.” Ujar Bu Lina agak keras sambil menahan marah, karena sebagian siswa ingin mengutarakan pikirannya sendiri. Akhirnya para siswa terdiam dan mulai membaca puisi tersebut, walaupun masih ada siswa yang membacanya dengan bersuara.
“Bagaimana, Sudah selesai?” Tanya Bu Lina. “Sudah Bu, sekarang ditulis ya Bu?” Tanya beberapa orang siswa. “Nanti saja menulisnya. Ibu minta Titin ke depan, baca puisi dengan judul Doa Seorang Tukang Becak ini dengan baik!” Ada sebagian anak yang takut disuruh ke depan tetapi ada juga yang mengajukan diri seperti Lala dan Lodi.
Titin membaca puisi tersebut sambil menghadap ke papan tulis. “Menghadap sini dong membacanya!” Pinta Andika. “Nggak hapal tahu” Balas Titin. Setelah Titin, Bu Herlina meminta dua orang siswa lagi membacakan puisi tersebut. Ketika siswa kedua membacakan puisi tersebut, Leo berujar “Bu nggak enak, mukanya gak keliatan” “Iya Bu” Ujar siswa yang lain.
Setelah tiga orang siswa membacakan puisi tersebut di depan kelas, akhirnya Bu Herlina meminta siswa menyalin puisi tersebut. “Ibu beri waktu tiga menit.” Kata Bu Herlina.
Setelah selesai menyalin puisi, Kiki maju ke depan kelas sambil membawa catatannya “Bu, saya baca ya Bu.” Tanpa disuruh terlebih dulu oleh Bu Herlina, Kiki membaca puisi tersebut dengan suara keras. Tetapi selesai Kiki membaca puisi, sebagian besar siswa mencemooh Kiki. “Whuuuu ... .” Pembacaan puisi Kiki memang sama sekali tidak indah. Kiki membaca puisi seperti membaca wacana biasa (nonsastra). Tiga puluh menit pun (1 jam pelajaran) telah berlalu. Akhirnya Bu Herlina menghentikan pembacaan puisi di depan kelas tersebut.
Kalian ini bagaimana, tidak pernah bisa tenang. Kalau mau membaca puisi pahami dulu isinya, dihayati, baru dibacakan dengan penjiwaan. “Penjiwaan bagaimana sih Bu?” Tanya Andre. “Makanya bisa tenang tidak? Bagaimana kalian bisa mengerti kalau ribut terus.” “Tau nih Kiki.” Ujar Leo. “Eh enak aja, kamu tuh yang comel” “Sudah-sudah, masih tidak diam juga.” Bu Lina memperingati siswa dengan suara keras.
Sekarang duduk yang tenang, tidak boleh ada yang ribut. Ibu akan memberikan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan isi puisi ini dan tidak boleh bekerja sama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Ibu berikan ini. Bu Herlina melepas poster puisi dari papan tulis dan menggantinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang ditulisnya di papan tulis sebagai berikut.
1. Siapa pengarang puisi Doa Seorang Tukang Becak?
2. Apa isi doa abang becak?
3. Sebutkan sifat-sifat Tuhan?
4. Siapakah yang berdoa dalam puisi tersebut?
5. Menurut puisi itu, hidup abang becak itu susah apa enak?

Siswa menjawab soal-soal tersebut tanpa kesulitan. Tepat bel istirahat berbunyi para siswa pun selesai menjawab soal-soal itu. Bu Herlina mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan menyelesaikan pembelajaran tanpa sempat menutup pelajaran, karena siswa telah ribut ingin cepat beristirahat.

Petunjuk
Analisislah kasus pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut dengan memperhatikan kompetensi yang diharapkan, langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan, dan cara Bu Herlina melaksanakan pembelajaran, kemudian jawablah soal-soal berikut ini.

Pertanyaan
No Pertanyaan skor
1 a. Berdasarkan kompetensi yang diharapkan, keterampilan berbahasa apa sajakah yang akan diperoleh siswa setelah proses pembelajaran selesai 8
b. Berikan alasan atas jawaban Anda!
2 a. Identifikasilah 2 masalah pembelajaran yang muncul di kelas Bu Herlina dan berikan alternatif pemecahan masalah tersebut. 16
b. Jika dilihat dari aspek evaluasi (tes) apakah soal-soal yang diberikan Bu Herlina sudah dapat mengukur kompetensi siswa? Berikan alasan atas pendapat Anda, dan berikan pula 1 (satu) contoh soal yang tepat untuk mengukur kompetensi siswa.
3 Susunlah sebuah rencana pembelajaran lengkap untuk mencapai
kompetensi siswa dapat menjelaskan isi puisi secara tertulis. Rencana pembelajaran mencakup: 24
a. Indentitas RP, media dan sumber, metode, kompetensi
b. Kegiatan awal
c. Kegiatan inti
d. Kegiatan akhir
e. Pengesahan

Kasus Pembelajaran 2.
Pada pelaksanaan pembelajaran tentang gaya listrik statis di kelas IV di suatu SD, Pak Imron membawa alat peraga sederhana yaitu sebanyak 10 buah balon dengan ukuran sama, benang, dan kain wol untuk kegiatan percobaan secara kelompok.
Pada saat masuk kelas terjadi dialog antara Pak Imron dan siswa sebagai berikut:
Pak Imron : “Selamat siang”,
Siswa : ”Siang Pak”.

Kemudian Pak Imron berjalan menuju meja guru, dan duduk. Pak Imron memulai pembelajaran dengan melemparkan pertanyaan

Pak Imron : Apakah kalian pernah mencoba menggosok-gosok penggaris ke rambut dan kemudian didekatkan pada potongan kertas. Coba kalian pikirkan kira-kira apa yang terjadi?
Abi : ” Kertas ditarik oleh penggaris”
Budi : ” Tidak terjadi apa-apa Pak”
Ratih : ”Penggaris terasa panas”
Pak Imron : ”Ada pendapat lain”?

Anak-anak diam. Tidak ada yang menjawab.

Pak Imron : ”Abi tadi mengatakan bahwa kertas ditarik oleh penggaris. Coba pikirkan mengapa itu terjadi”

Suasana kelas diam sejenak, tidak lama kemudian anak-anak menjadi ribut, sambil memberikan jawaban. Jawaban yang diberikan siswa ada yang benar dan ada juga yang salah. Pak Imron hanya mengomentari jawaban siswa yang benar saja, sedangkan jawaban siswa yang salah tidak dikomentari. Pak Imron tidak memberikan penegasan terhadap jawaban yang benar dan tidak memuji siswa yang menjawab benar.

Pak Imron : Hari ini kita akan mempelajari tentang gaya listrik statis. Sebelum kalian melakukan percobaan, perhatikan langkah-langkah pelaksanaan percobaan yang ada dalam LKS dan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok.

Pak Imron membagi siswa ke dalam lima kelompok. Siswa melakukan percobaan berdasarkan LKS yang dibagikan Pak Imron kepada setiap kelompok. Siswa diminta untuk mencatat apa yang terjadi jika permukaan balon digosok-gosok dengan kain wol, kemudian kedua balon diikat dengan benang lalu kedua balon tersebut didekatkan. Apakah kedua balon tersebut akan saling mendekat atau menjauh. Setelah membagi kelompok, Pak Imron kembali duduk dan tidak berkeliling ke kelompok-kelompok untuk memberikan penjelasan bagi kelompok yang memerlukan bantuan. Pada akhir kegiatan siswa diminta untuk melaporkan hasil percobaan di depan kelas.


No
Pertanyaan
skor
4 a. Jelaskan 4 kelebihan dan 4 kelemahan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Imron. 24
b. Berikan minimal 4 langkah-langkah atau upaya untuk mengatasi kelemahan yang dilakukan Pak Imron
c. Menurut Anda, apakah pertanyaan yang diajukan Pak Imron cukup efektif bila ditinjau dari komponen keterampilan bertanya yaitu: pemberian acuan, pemindahan giliran, dan penyebaran pertanyaan. Jelaskan jawaban Anda!
d. Deskripsikan 3 kegiatan yang menunjukkan keterampilan proses yang ditanamkan Pak Imron kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
5 Bila Anda akan mengajarkan konsep gaya listrik statis kepada siswa, coba Anda buat rencana pembelajarannya, yang mencakup: 28
a. Tujuan Pembelajaran Khusus (3 TPK yang ranah kognitif ingatan, pemahaman, dan penerapan).
b. Kegiatan Belajar Mengajar (kegiatan awal, inti dan akhir)
c. Evaluasi sesuai TPK (susunlah 3 butir soal dalam bentuk tes uraian yang sesuai dengan TPK yang dikembangkan pada butir 5a).




PEDOMAN PENSKORAN

No. Soal Aspek yang Dinilai Skor
1a Pada rumusan kompetensi tersirat kemampuan/keterampilan berbicara dan menulis.
2 2 4

1b Karena menjelaskan isi puisi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis
2 2 4
jumlah skor no. 1 = 8
2a Alternatif pemecahan masalah pembelajaran.
Masalah Pembelajaran Alternatif pemecahan masalah
Para siswa sering ribut atau tidak tenang dalam belajar 1. Guru menenangkan siswa terlebih dulu, lalu dilanjutkan dengan melaksanakan pembelajaran secara jelas dan tegas.
2. Guru membuat aturan tentang disiplin kelas yang jelas dan disepakati bersama antara guru dengan siswa
Siswa membaca puisi tidak dengan penjiwaan/penghayatan 3. Siswa diberi kesempatan menguasai/memahami isi puisi dan berlatih membacakan puisi dengan lafal dan pengahayatan yang baik.
4. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar
Siswa yang membaca puisi di depan kelas membelakangi teman-temannya. 5. Siswa diminta menyalin puisi terlebih dahulu baru kemudian membaca puisi di depan kelas.
6. Siswa membaca puisi dari buku yang dimiliki guru atau salinan puisi
Pembelajaran tidak dapat diselesaikan (Bu Herlina tidak sempat menutup pelajaran) 7. Guru harus menyusun rencana pembelajaran lebih baik.
8. Pada saat kegiatan pembelajaran, guru harus mengacu pada pembagian waktu yang sudah direncanakan untuk setiap tahapan kegiatan pembelajaran

Jawaban mahasiswa berupa 2 dari jawaban yang tersedia. Setiap masalah pembelajaran benar dinilai 2, alternatif pemecahan masalah benar dan sesuai dengan 2 masalah yang teridentifikasi diberi skor 2. 8
2b. Soal yang dibuat Bu Herlina belum dapat mengukur kompetensi siswa.

Alasan:
Karena, soal yang dibuat Bu Herlina hanya mengukur ranah ingatan saja, sedangkan kompetensi yang harus dicapai siswa bersifat pemahaman dan apresiatif. Cara mengukur kompetensi siswa yang tepat adalah dengan meminta siswa untuk menjelaskan isi puisi secara lisan dan/atau secara tertulis.

Contoh soalnya:
”Jelaskan/ceritakan isi puisi Doa seorang Tukang becak dengan menggunakan bahasa kamu sendiri”. 2


4




2
jumlah skor no. 2 = 16
3a. Identitas RP:
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : VI/I
Waktu : 2 Jam pelajaran (2 x 35 menit)

Media : Kaset, poster puisi
Sumber : Buku Kumpulan puisi
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Kompetensi : Siswa dapat menjelaskan isi puisi secara tertulis. 1




1
1
1
1

3b. Kegiatan Awal
1. Mengondisikan kelas (membagi siswa menjadi beberapa kelompok).
2. Menginformasikan tujuan dan materi pembelajaran.
3. Mengarahkan siswa pada pengalaman belajar yang akan
dilakukan (menginformasikan langkah-langkah kegiatan belajar).
4. Melaksanakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pelajaran
Puisi (Doa Seorang Tukang Becak).
(Mahasiswa menuliskan 3 langkah kegiatan awal. Setiap langkah benar diberi skor 2) 6
3c. Kegiatan Inti
1. Siswa membaca puisi yang terdapat dalam poster/salinan/fotocopi) Doa Seorang Tukang Becak dalam hati untuk memahami dan menguasai isi puisi.
2. Memberi contoh atau memperdengarkan puisi melalui kaset atau meminta salah seorang siswa membacakan puisi tersebut.
3. Melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang berkenaan dengan materi pelajaran/puisi.
4. Meminta siswa mendiskusikan isi puisi.
5. Meminta siswa menjelaskan isi puisi secara lisan.
6. Berlatih membacakan puisi dengan baik.
(Mahasiswa menuliskan 4 langkah kegiatan inti. Langkah yang benar apabila ada penggunaan media, ada tanya jawab dan diskusi, ada berlatih membacakan puisi, serta ada penugasan. Setiap langkah benar diberi skor 2) 8
3d. Kegiaan Akhir
1) Melaksanakan evaluasi dengan cara meminta siswa menjelaskan isi puisi secara tertulis.

Menutup pelajaran
2) memberi umpan balik
3) memberi pengukuhan
4) melakukan tindak lanjut
(Mahasiswa menuliskan memberikan evaluasi diberi skor 2, menuliskan 2 langkah menutup pelajaran benar masing-masing diberi skor 1) 4
3e. Mengetahui Jakarta, 5 Juli 2007
Kepala Sekolah Guru Kelas VI


Karta Atmaja Herlina 1
jumlah skor nomor 3 = 24
4a. Kelebihan Pembelajaran Pak Imron
Kegiatan awal:
1) Ada pertanyaan pengantar yang berkaitan dengan konsep gaya listrik statis sebelum masuk ke materi muatan listrik untuk menggali pengetahuan awal siswa.
2) Menyampaikan topik pembelajaran
3) Memotivasi dan menarik minat siswa dengan pertanyaan yang menantang untuk berpikir dan sesuai dengan topik yang dipelajari.
Kegiatan Inti:
1) Guru mengajak siswa melakukan percobaan secara berkelompok.
2) Guru menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran.
3) Guru menyiapkan LKS untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan secara berkelompok.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaporkan hasil percobaannya di depan kelas
(Jawaban mahasiswa dapat berupa 4 dari 7 yang tersedia)

Kelemahan Pembelajaran Pak Imron
Kegiatan awal:
1) Tidak menjelaskan tujuan pembelajaran
2) Tidak menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam mempelajari materi gaya listrik statis
3) Guru tidak memberikan penguatan kepada siswa yang menjawab benar
Kegiatan inti:
1) Guru sama sekali tidak menjelaskan tentang konsep gaya listrik statis
2) Ketika siswa bekerja kelompok, guru hanya duduk di mejanya
3) Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengomentari laporan kelompok lain
4) Guru tidak memberikan balikan terhadap hasil presentasi siswa di depan kelas
Kegiatan akhir:
1) Guru tidak mendorong siswa untuk membuat kesimpulan akhir dari hasil percobaan kelompok
2) Guru tidak mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan atau guru tidak memberikan tes formatif
3) Guru tidak memberikan tugas atau menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya
(Jawaban mahasiswa dapat berupa 4 dari 9 yang tersedia) 4















4
4b. Langkah-langkah atau upaya untuk mengatasi kelemahan yang dilakukan Pak Imron adalah:

Kegiatan awal:
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang gaya listrik statis
2) Guru menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran
3) Guru memberikan penguatan kepada siswa yang menjawab benar

Kegiatan inti:
1) Guru menjelaskan tentang konsep gaya listrik statis
2) Guru memberikan respon/balikan terhadap hasil kerja kelompok
3) Guru selalu memotivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara melakukan supervisi/mengontrol saat siswa melakukan kerja kelompok/individu
4) Siswa diberi kesempatan untuk mengomentari laporan kelompok lain

Kegiatan akhir:
1) guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan berdasarkan laporan kelompok yang diberikan siswa
2) Guru mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran tentang gaya listrik statis dengan cara memberikan evaluasi formatif
3) Guru memberikan tugas untuk memantapkan pemahaman siswa tentang topik gaya listrik statis atau tugas untuk pertemuan berikutnya.
(Jawaban mahasiswa berupa 4 dari jawaban yang tersedia) 4
4c. Pertanyaan yang diajukan guru ditinjau dari komponen keterampilan bertanya:
1) Dari segi pemberian acuan, pertanyaan guru cukup efektif karena siswa dapat menjawab pertanyaan guru
2) Dari segi pemindahan giliran, pertanyaan cukup efektif karena menantang beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan yang sama.
3) Dari segi penyebaran pertanyaan kurang efektif karena pertanyaan yang diajukan guru dijawab oleh siswa yang aktif saja, guru tidak meminta siswa yang pasif untuk menjawab.
2



2


2
4d. 3 kegiatan yang menunjukkan keterampilan proses yang ditanamkan Pak Imron kepada siswanya dalam kegiatan pembelajaran tersebut adalah:
1) guru meminta siswa menganalisis dan memprediksi apa yang akan terjadi bila penggaris digosok-gosokkan ke penggaris, lalu didekatkan pada potongan kertas
2) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan dan mengamati prosesnya
3) Guru meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil pengamatan terhadap percobaan yang dilakukan 6
jumlah skor nomor 4 = 24
5a. 3 Tujuan Pembelajaran khusus untuk topik gaya listrik statis yang diarahkan untuk mengukur ranah kognitif ingatan, pemahaman, dan penerapan adalah:
1) Siswa dapat menyebutkan definisi gaya listrik statis.
2) Siswa dapat menjelaskan peristiwa terjadinya gaya listrik statis dari suatu benda yang digosok.
3) Siswa dapat memberikan contoh terjadinya peristiwa gaya listrik statis yang lain (selain yang telah dicobakan).
(Jawaban mahasiswa dapat berbeda dengan jawaban di atas asalkan relevan dengan topik gaya listrik statis dan mengukur tiga TPK pada ranah kognitif ingatan, pemahaman, dan penerapan). 3
5b. Kegiatan pembelajaran yang dapat dirancang untuk membelajarkan topik gaya listrik statis adalah:
Kegiatan awal :
1) Tanya jawab tentang materi sebelumnya yang berkaitan dengan topik yang dipelajari.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3) Guru menuliskan di papan tulis topik materi yang diajarkan.
4) Tanya jawab yang berkaitan dengan konsep gaya listrik statis sebelum masuk ke materi muatan listrik untuk menggali pengetahuan awal siswa.
5) Guru mengungkapkan fenomena melalui percobaan pendahuluan disertai tanya jawab.
6) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut
(Jawaban mahasiswa minimal 3 langkah kegiatan awal. Jawaban dapat diluar jawaban di atas, asal mencakup kegiatan yang termasuk dalam kegiatan awal)

Kegiatan inti :
1) Dua orang siswa ke depan kelas melakukan demonstrasi, siswa lain memperhatikan.
2) Tanya jawab tentang peragaan mengapa penggaris plastik setelah digosok-gosokan pada rambut dapat menarik serpihan kertas.
3) Guru memberikan penjelasan dari jawaban siswa untuk memperkenalkan istilah gaya listrik statis.
4) Mengajukan pertanyaan selain penggaris plastik apakah benda lain seperti balon dapat menarik serpihan kertas.
5) Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan LKS kepada setiap kelompok.
6) Kerja kelompok dengan alat-alat yang sudah dipersiapkan.
7) Melakukan percobaan dan pengamatan dengan menggunakan alat-alat yang disiapkan untuk menunjukkan adanya gaya listrik statis.
8) Memfasilitasi/mensupervisi/mengontrol kegiatan siswa dalam kelompok sehingga dapat berjalan dengan baik.
9) Meminta setiap kelompok untuk mengkomunikasikan/melaporkan hasil percobaan yang diwakili oleh salah satu dari anggota kelompok, dan kelompok lain serta guru menanggapi hasil laporan yang dipresentasikan tersebut.
(Jawaban mahasiswa minimal 4 langkah kegiatan inti. Langkah yang benar apabila ada kegiatan percobaan/pengamatan, penjelasan guru, presentasi laporan, diskusi dan tanya jawab. Jawaban dapat diluar jawaban di atas, asal mencakup kegiatan yang termasuk dalam kegiatan inti)

Kegiatan Akhir :
1) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dari setiap kelompok
2) Guru melakukan evaluasi berupa pemberian tes tertulis.
3) Guru memberikan tugas untuk memantapkan pemahaman siswa tentang listrik statis dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
(Jawaban mahasiswa minimal 3 langkah kegiatan akhir. Langkah yang benar apabila ada kegiatan merangkum/menyimpulkan, pemberian tes formatif, memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya. Jawaban dapat diluar jawaban di atas, asal mencakup kegiatan yang termasuk dalam kegiatan akhir)
6















8

























5c. Soal essay yang mengukur 3 TPK pada ranah kognitif ingatan, pemahaman, dan penerapan

1) Sebutkan definisi gaya listrik statis
2) Jelaskan proses terjadinya gaya listrik statis dari suatu benda yang digosok
3) Berikan contoh terjadinya peristiwa gaya listrik statis pada benda selain benda yang digunakan dalam percobaan
(Jawaban mahasiswa dapat berbeda dengan jawaban di atas, asalkan sesuai dengan TPK dan mengukur 3 ranah ingatan, pemahaman, dan penerapan) 6
jumlah skor nomor 5 = 28
skor maksimal 1 - 5 100







Tidak ada komentar: